MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG UTARA – Sejumlah tokoh NU yang tergabung dalam Barisan Penyelamat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Magelang meminta Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah dan Pengurus Besar NU (PBNU) Pusat menerjunkan tim independen. Hal ini sebagai sikap tegas penolakan hasil konferensi cabang (Konfercab) PCNU Kota Magelang yang dianggap cacat.
Juru Bicara Tim Perubahan PCNU Kota Magelang, Sholahuddin mengatakan, timnya beranggotakan lebih dari 10 orang tokoh NU dari kalangan Majelis Wakil Cabang (MWC) kecamatan dan Ranting se-Kota Magelang.“Setidaknya kami ada 10 orang terdiri dari MWC dan Ranting NU Kota Magelang menyatakan menolak konfercab yang diselenggarakan tanggal 28 Maret 2021,” katanya dalam keterangan pers, Rabu (31/3).
Menurutnya, Konfercab PCNU Kota Magelang 2021 tidak sesuai dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi (PO). Beberapa hal yang dianggap cacat hukum adalah, proses pra-Konfercab dalam pembentukan ranting tidak melalui musyawarah ranting (Musran).“Padahal sesuai dengan AD/ART dan PO pembentukan ranting harus melalui musran. Kami didukung 10 suara dari ranting dan MWC NU di Kota Magelang yang kemarin mengikuti Konfercab, untuk menolak hasil konfercab tersebut,” ujarnya.
Untuk diketahui, hasil Konferab PCNU tahun 2021 menghasilkan Kiai Zaenudin sebagai Rois Syuriah dan Ahmad Rifai sebagai Ketua Tanfidziyah.“Alasan penolakan kami karena ketua ranting dan para kiai diganti begitu saja dengan orang-orang terdekat Ketua Tanfidziyah. Kemudian tidak ada asesor atau akreditasi untuk mengesahkan ranting dan MWC yang benar-benar berhak bersuara dalam Konfercab. Kesimpulan kami bahwa semua menyalahi AD/ART dan PO organisasi,” jelasnya.
Cacat hukum lainnya, lanjut dia, adalah SK PCNU Kota Magelang yang telah berakhir 18 Januari 2021. Akan tetapi, PCNU melakukan pleno pembentukan panitia SC dan OC Konfercab di saat masa jabatan kepengurusan telah berakhir. Dia menilai, panitia yang dibentuk pun sebenarnya tidaklah sah.“Seharusnya ketika SK sudah berakhir maka ada kepengurusan karateker agar lebih netral dalam terselenggaranya
Baca Juga
Tenaga Kebersihan dan Pengelola Makam harus Sinergi
Konfercab PCNU Kota Magelang,” imbuhnya.
Ia berharap PBNU dan PWNU Jawa Tengah turun guna melakukan verifikasi dan melihat fakta di lapangan. Termasuk menelusuri kecurangan dan cacat hukum yang terjadi dalam Konfercab PCNU Kota Magelang tahun 2021.
Ia menambahkan, sebelum melakukan penolakan hasil Konfercab PCNU Kota Magelang ini, pihaknya sudah meminta restu dari para kyai sepuh dan kyai kampung. Mereka mendukung ditegakkannya aturan organisasi agar tetap kondusif dan segera berlajan sebagaimana mestinya.“Target kami bukan untuk membentuk PCNU baru, tapi agar ada tim independen yang memverifikasi langsung terkait konfercab kemarin. Kami hanya ingin semua berjalan berdasarkan hukum dan aturan organisasi saja,” tandasnya.
Sholahuddin mengaku pihaknya akan tunduk dan patuh apapun nanti hasil verifikasi Tim Independen PWNU dan PBNU. “Yang penting notulensi terkait pelanggaran-pelanggaran ini sudah kami catat dan kirim ke PWNU Jateng dan PBNU pusat. Soal hasil verifikasi seperti apa, tidak ada intervensi,” ucapnya.
Sebelum ini sebenarnya, para tokoh NU di Kota Magelang telah mengendus adanya penyimpangan AD/ART dan PO terkait rencana penyelenggaraan konfercab. Beberapa pihak kemudian mencoba mendiskusikan lewat internal PCNU Kota Magelang.“Tapi hasilnya, konfercab seakan dipaksakan dan harus digelar. Padahal ketentuan hukumnya belum ada. Nah, inilah yang membuat kalangan NU merasa keberatan,” ungkapnya.
Selain menolak Konfercab PCNU Kota Magelang, tim penyelamat juga akan membuat Gerakan Jogo Ranting. Semua kyai-kyai dan aktivis NU dipastikan turun ke ranting-ranting guna meramaikan kegiatan NU di lingkungan masing-masing. “Gerakan Jogo Ranting ini juga didukung oleh Banom NU, Fatayat, Muslimat, Banser, IPNU, dan LTN NU. Semua kader akan meramaikan kegiatan NU di ranting-ranting sehingga tradisi dan amaliyah NU semakin menggeliat,” imbuhnya.
Turut hadir dalam konferensi pers Tim Penyelamat PCNU Kota Magelang yang menolak hasil Konfercab 2021, antara lain Ketua Tanfidz MWC Magelang Utara Kyai Supri, Sekretaris MWC Magelang Utara Habib Imam, Muhtasyar NU Kyai Kastolani, dan Kyai Narwan Wakil Ketua OC Konfercab Kota Magelang.
Kemudian, Kyai Mahmudi Ardani, mantan Muhtasyar PCNU Kota Magelang, Rois Jamiyyah Ahlith Thariqah al-Mutabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Kota Magelang, Habib Fatta Zahir Al Attas, tokoh Banser, Ipnu, dan lainnya. (wid)