Bawaslu Bentuk Desa Anti Money Politik di Ngrancah

RAKOR. Komisioner Bawaslu Kabupaten Magelang dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengembangan Desa Anti Politik Uang di Balai Desa Ngrancah, bersama unsur perangkat desa, parpol dan masyarakat.

MAGELANGEKSPRES.COM,GRABAG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang kembali membentuk Desa Anti Money Politik perdana di tahun 2021. Desa tersebut adalah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M Habib Shaleh mengatakan, Desa Ngrancah dipilih sebagai Desa Anti Money Politik dikarenakan politik di desa tersebut cukup dinamis dan proses demokrasi berjalan dengan baik.

“Apa yang sudah baik di Desa Ngrancah kita perkuat dengan menjadikannya sebagai Desa Anti Money Politik. Dikarenakan sudah punya modal dari sisi karakter masyarakatnya sendiri,” katanya dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Desa Anti Politik Uang di Balai Desa Ngrancah, Rabu (31/3/2021).

Selain itu Desa Ngrancah juga terletak di wilayah Kabupaten Magelang paling utara, berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang. Sasaran kita termasuk desa dipinggiran, agar demokrasi berjalan dengan sehat dan demokratis,” ucap Habib.

Habib menerangkan, pihaknya membentuk Desa Pengawasan dan Desa Anti Money Politik sejak tahun 2017 lalu. Dan saat ini sudah terbentuk 11 Desa Anti Politik Uang dan tiga Desa Pengawasan.

“Pada tahun 2021 program kami melakukan pembinaan kepada Desa Pengawasan Dan Desa Anti Politik Uang yang sudah terbentuk. Selain itu juga ada pengembangan empat Desa Pengawasan dan empat Desa Anti Politik Uang. Dan pada tahun ini dimulai dari Desa Ngrancah,” papar Habib.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Desa Ngrancah Suyamto, menyambut baik program Bawaslu Kabupaten Magelang tersebut, dikarenakan akan mampu menciptakan iklim yang demokratis.

“Dengan adanya program Bawaslu menjadikan Desa Ngrancah sebagai Desa Anti Politik uang, hal ini tentu sangat positif dimana dengan menolak politik uang maka hasil dari pemilu akan lebih demokratis,” terang Suyamto.

Artikel Menarik Lainnya :  Tak Kapok, Residivis di Magelang Kembali Rampas HP dan Uang

Kesempatan tersebut dihadiri unsur perangkat desa, perwakilan parpol dan masyarakat, serta menerapkan prokes. (cha)