MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung mencatat jumlah pelaku UKM di Temanggung yang sudah menerima Bantuan Pemerintah Untuk Mikro (BPUM) yakni sebanyak 13.000 UKM.
“Itu baru catatan dari kami, kemungkinan jumlahnya lebih banyak dari jumlah tersebut,” ujar Kepala Dinas Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Sri Hariyanto, kemarin.
Sebab katanya, lembaga yang mengajukan UKM untuk menjadi penerima bantuan bukan hanya dari pemerintah saja, melainkan juga dari lembaga-lembaga seperti koperasi, perbankan, pegadaian dan lembaga yang berhubungan dengan UKM.
Oleh karena itu katanya, pihaknya akan melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pihak bank penyalur bantuan tersebut. Dengan demikian akan diketahui berapa jumlah pasti UKM di Temanggung yang menerima bantuan akibat dampak pandemi Covid-19 ini.
“Kami berusaha berkoordinasi, jumlah pastinya berapa UKM yang menerima bantuan, kalau dari pihak bank penyalurnya jadi kelihatan jelas. Ini usalan dari koperasi, bank atau pemerintah,” terangnya.
Sri Hariyanto berharap, UKM yang menerima bantuan tersebut bisa memanfaatkan bantuan uang tunai dengan baik, sehingga tujuan dari pemberian bantuan ini bisa benar-benar tercapai.
“Sehingga usahanya tetap bisa bergerak meskipun di tengah pandemi seperti saat ini,” katanya.
Ketika ditanya apakah bantuan ini masih berjalan, Sri mengatakan, sampai saat ini belum ada kejelasan terkait bantuan tersebut. Bagaimana kelanjutan dari program ini juga belum ada kejelasan secara pasti.
“Sudah berhenti atau masih lanjut belum ada kepastian, tapi kami tetap berusaha mencari informasi terkait itu,” tegasnya.
Menurutnya, bagi pelaku UKM yang sudah menerima SMS dari bank penyalur sebagai penerima BPUM, namun ternyata di tengah-tengah perjalanan bantuan tersebut tidak bisa dicairkan, hal ini terjadi karena beberapa faktor penyebab.
“Bisa jadi penerima terkoreksi masih memiliki kredit di bank, bisa juga karena faktor lainnya seperti saat pendataan menggunakan nomor telepon orang lain, jadi yang dikirimi SMS nomer itu bukan penerima bantuan. Tidak sedikit UKM yang belum memiliki hanphone,” tuturnya.
Jumlah UKM di Temanggung saat ini kurang lebih 28.000 yang bergerak di berbagai bidang usaha seperti, pengolahan kopi, minuman, makanan, kerajinan dan lainnya.
“Kami masih terus melakukan pendataan UKM, sehingga ke depan database UKM Temanggung valid, sehingga ketika dibutuhkan bisa langsung diaplikasikan,” tutupnya. (set)